SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang
menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan di muka dalam menghitung
harga pokok produk yang diproduksi.
Sebagian dari biaya taksiran hampir mirip dengan biaya standar,
kedua-duanya merupakan biaya yang ditentukan dimuka. Akan tetapi ada
perbedaannya juga, yaitu dalam metode penentuan, pengumpulan, penafsiran dan
penggunaannya. Dari perbedaan itu, perbedaan intinya adalah pada metode yang
dipakai dalam penentuan norma fisik atau kuantitas.
=> Untuk jembatan menuju sistem biaya standar.
Jika manajemen
menginginkan adanya sistem pengendalian dalam perusahaannya, maka manajemen
jangan hanya melihat pada kegiatan history saja, akan tetapi juga perlu
memperhatikan apa yang akan direncanakan untuk masa mendatang.
=> Untuk menghindari biaya yang relatif lebih besar dalam pemakaian
sistem biaya standar.
=> Untuk pengendalian biaya dan analisis kegiatan.
=> Untuk mengurangi biaya akuntansi.
Biaya taksiran biasanya dipecah menjadi tiga (3) unsur : biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya taksiran dapat ditentukan
atas dasar data masa yang lalu, dari perhitungan, dari rumus kimia atau matematis,
atau secara sederhana dengan taksiaran.
Dalam penentuan taksiran biaya bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu, perlu dilakukan penaksiran tiap bahan baku yang
dibutuhkan dan berapa harganya.
Untuk menentukan biaya tenaga kerja, harus diketahui dulu semua jenis
kegiatan untuk mengolah produk karena jam tenaga kerja dipengaruhi kemampuan
tiap karyawan dan jenis pekerjaannya.
Untuk taksiran biaya overhead pabrik yang dibebanakan pada produk
berdasarkan pada tarif yang ditentukan dimuka. Dalam menentukan tarif biaya
overhead pabrik perlu diadakan pemisahan biaya overhead pabrik dalam unsur
biaya tetap dan biaya variabel.
Nama : Arien Kurniawan
Npm : 21210064
Kelas : 3eb20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar